1

Pemuda Indonesia yang Terlambat Dewasa


Pemuda Indonesia adalah calon pemimpin bangsa di masa depan. Namun sayangnya, pemuda Indonesia saat ini tertinggal dalam hal kedewasaan secara psikologi dan kemandirian. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus-kasus kriminal, seks bebas, maupun kemandirian yang berkaitan dengan remaja. Untuk itu, diperlukan sistem pendidikan yang mampu mendewasakan manusia, tidak hanya dari aspek fisik dan pikiran, tetapi juga dari aspek psikologis dan kemandirian sosio-ekonomi.

 

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan penduduk berjumlah 250.000.000, dan lebih dari setengahnya di antaranya telah dikatakan berusia dewasa.

Secara etimologi kedewasaan berasal dari kata dasar dewasa, yang berarti masa sesudah kanak-kanak dan sebelum tua. Artinya masa dewasa adalah masa antara masa kanak-kanak dan masa tua. Dalam bukunya Psikologi Kependidikan, Prof. Din Wahyudin, menyebutkan bahwa usia orang dalam masa dewasa itu adalah antara 19 – masuk masa tuanya.

Dapat disimpulkan bahwa kedewasaan secara istilah ialah keadaan yang terjadi kepada seorang individu setelah melewati masa kanak-kanaknya, kemudian ia masuk pada masa baru dalam hidupnya, dimana pada masa itu, sifat-sifat kekanak-kanakan semakin berkurang dan menghilang.

Sampai saat ini, belum ditemukan standar baku kapan dan dalam usia berapa seseorang akan mencapai kedewasaan karena belum ada ukuran tunggal untuk menentukan tingkat kedewasaan seseorang. Meskipun demikian, aspek-aspek berikut dapat dijadikan faktor penentu sementara untuk mengukur tingkat kedewasaan seseorang, di antaranya:

  1. Dewasa secara fisik, indikatornya adalah ketika organ-organ reproduksi telah berkembang dan berfungsi secara optimal.
  2. Dewasa secara psikologis, indikatornya adalah adanya kemampuan untuk menyelesaikan masalah atau konflik-konflik yang terjadi dalam kehidupan.
  3. Dewasa secara sosial-ekonomi, yang ditampakkan dengan kemampuan seseorang untuk mandiri, mampu membiayai kebutuhan hidup sendiri dan menangani berbagai hal dengan kemampuan sendiri.

Pada essay ini, akan difokuskan pada pengertian dewasa aspek psikologis dan sosial ekonomi. Pada kedua aspek tersebut, dapat dilihat tahapan perkembangan kedewasaan sebagai berikut:

  1. Kemampuan untuk mengenali diri sendiri. Orang yang telah dewasa akan mengenali siapa dirinya, untuk apa ia dilahirkan di dunia ini dan apa tujuan hidupnya.
  2. Kemampuan menerima diri sendiri. Setelah mengenali diri sendiri, orang yang dewasa akan mampu memahami dirinya sehingga ia dapat menerima keadaan dirinya dan mampu menyikapi keadaan dirinya dengan baik.
  3. Kemampuan menerima orang lain. Selain mampu menerima keadaan dirinya sendiri, orang yang dewasa juga akan mampu menerima keberadaan orang lain dengan sikap simpati atau empati yang dimilikinya. Berbeda dengan orang yang belum dewasa, ia cenderung tidak akan dapat menerima keberadaan orang lain, terlebih jika orang tersebut berbeda karakter dengan dirinya.
  4. Kemampuan untuk memberi pengarahan kepada orang lain. Orang yang telah mencapai tingkat kedewasaan akan dengan senang hati membagi ilmunya dengan orang lain, karena ia akan berpikir bahwa ilmu akan semakin berkembang jika ia sebarkan juga ke orang lain. Lain halnya dengan orang yang belum dewasa, ia akan cenderung pelit akan ilmu karena khawatir merasa rugi jika ilmunya ia bagi dengan orang lain. Singkatnya, ia akan merasa takut tersaingi.
  5. Kemampuan berpikir danĀ  bertindak mandiri, berani menyuruh dan melarang diri sendiri, tahu tugas dan tanggung jawab, serta mampu membedakan mana yang benar dan mana yang tidak benar. Orang yang telah mencapai kedewasaan, akan mampu menggunakan akalnya dengan baik, sehingga ia akan tahu betul mana yang benar dan mana yang tidak benar.

Kemudian, mengapa pemuda Indonesia dikatakan terlambat menjadi dewasa?

Pertama, banyaknya kasus tawuran antarpelajar, seks bebas, pemakaian narkoba, dan konsumsi alkohol. Hal ini menunujukkan bahwa mereka masih belum mengenali diri sendiri. Mereka belum mengetahui kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki, sehingga waktu yang mereka miliki digunakan untuk hal-hal yang berbau penyimpangan. Selain itu, kemampuan menerima diri sendiri dan orang lain juga dipertanyakan. Apakah seseorang yang mampu menerima perbedaan antara dirinya dan orang lain senang melakukan tawuran? Hal ini merepresentasikan kemampuan untuk berpikir sebelum melakukan masih kurang.

Kedua, dibandingkan dengan pemuda di negara lainnya, pemuda Indonesia masih jauh tertinggal dalam hal kemandirian. Pada usia tujuh belas tahun, pemuda di negara lain telah harus menghidupi dirinya sendiri. Sedangkan saat ini, banyak pemuda Indonesia yang masih bergantung kepada orang tua, bahkan hingga usia lanjut.

Ketiga, orientasi yang dimiliki pemuda saat ini belumlah mengenai tanggung jawab. Yang mereka pikirkan kebanyakan berkisar dari pacar, foya-foya, dan sebagainya.

Keempat, masalah kematangan emosional. Seorang dewasa harusnlah mampu memikirkan dampak dari setiap perbuatan yang ia lakukan, sehingga ia tidak mengutamakan emosi semata.

Untuk mengatasi masalah tersebut, di dalam essay ini ditawarkan solusi, yaitu:

  1. Pendidikan yang mengedepankan proses pendewasaan psikologis dan kemandirian sosio-ekonomi. Pendidikan ini dapat berupa pelatihan entrepreneurship sejak dini, pengenalan visi dan tujuan hidup, dan penyadaran tanggung jawab kepada negara. Kegiatan ekstrakurikuler juga mampu mengembangkan kemampuan sosial anak. Di sana, mereka diajarkan untuk dapat menerima dan bekerja sama dengan orang lain.
  2. Selain itu, diperlukan pengasuhan orang tua yang moderat dan mengembangkan budaya diskusi, tidak otoriter maupun terlalu permisif. Sehingga anak mampu berpikir dan menentukan jalan hidupnya, serta bertanggung jawab atas pilihannya.

Jika kedua tahap di atas telah dipenuhi, diyakini pemuda Indonesia akan mencapai kedewasaannya tepat waktu. Kemudian, hal ini akan berimplikasi pada kepemimpinan Indonesia yang lebih baik di masa depan.

 

Referensi

Blog PROGRAM TUTORIAL MKDU UPI

Human Development Edisi ke sembilan, bagian V-IX, oleh Diane E. Papalia, et. al

=======================================================

Gagal terkirim di lomba essay, masukin sini aja ^^